Kamis, 14 Februari 2013


Ternyata, Selain Suriah Rusia Juga Pasok Senjata Buat Mali, Doakan Kehancuran Rusia




Tabi Dakwah Najd untuk Al-Mustaqbal.net
Rusia memang benar-benar termasuk musuh terbesar umat Islam. Bagaimana tidak? selain memasok senjata buat rezim Suriah, Rusia mengakui memasok senjata untuk Mali. Rusia sudah mengirimkan senjata ringan dalam jumlah kecil untuk angkatan bersenjata Mali yang sangat buruk persenjataannya. Direktur Rosoboronexkport Anatoly Isaikin mengatakan: “Kami tengah dalam pembicaraan untuk mengirim lebih banyak lagi, tetap dalam jumlah kecil,” padahal Rusia melalui Rosoboronexkport Anatoly Isaikin telah dan tetap mengirim senjata kepada rezim Suriah.
Baru-baru ini Rosoboronexkport Anatoly Isaikin mengirim peralatan senjata berupa sistem pertahan udara kepada rezim Suriah. Bukan rahasia lagi kalau Rusia dan Iran mensupport rezim Suriah terang-terangan. Berbeda dengan Rusia dan Iran, Amerika dan negara-negara yang tergabung dalam NATO justru memihak kepada pihak oposisi Suriah. Situasi terakhir, oposisi Suriah menunjuk Nizar Al-Haraki sebagai duta besar oposisi Suriah untuk Qatar dan Qatar menjadi negara pertama yang mengakui eksistensi oposisi Suriah.


Read more: http://al-mustaqbal.net/news/frontline/ternyata-selain-suriah-rusia-juga-pasok-senjata-buat-mali-doakan-kehancuran-rusia/#ixzz2K5u43Wor

Urgensi Jihad Dan Bagaimana Seharusnya Ummat Bersikap



Dalam bukunya Trilogi Serial Kebangkitan Jihad Di Indonesia, Ustadz Abu Jaisy Al Ghareeb mengutip isi tulisan dari Forum Islam Al Busyro yang berjudul Urgensi Jihad dan Bagaimana Seharusnya Ummat Bersikap, dengan beberapa penambahan dan pengurangan seperlunya. Berikut inti sari alias ringkasan dari uraian beliau yang telah disesuaikan untuk menjadi pelajaran bagi ummat Islam dalam menyambut dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik, Insya Allah!


Masyaikh Jihad Mesir Bersatu Gulingkan Rezim Thoghut, Inspirasi Berharga Untuk Kaum Muslimin Indonesia



Pemandangan peta aktivis Tayyar Jihadiy Indonesia belakangan ini sungguh tidak menggembirakan. Pasca berbagai eksperimen jihad akhir 90-an sampai akhir 2000-an, gerakan Tayyar Jihadiy Indonesia makin terpecah belah dalam berbagai kotak-kotak fanatisme, makin terpecah dalam berbagai pandangan yang beraneka ragam yang sulit untuk disatukan. Fenomena tersebut diperparah dengan rivalitas diantara personal tokoh dan gerakan yang makin memanas bak api dalam sekam yang sulit dideteksi keberadaannya di permukaan tapi nyata memanas di dalam.